Dalam 20 Hari, Maros Bisa Ekspor Ikan dan Rumput Laut Senilai Rp54 M

EKSPOR. Bupati Maros, Chaidir Syam saat melepas ekspor ikan di Maros.

EKSPOR. Bupati Maros, Chaidir Syam saat melepas ekspor ikan di Maros.

KLIKSANDI.COM, MarosPemerintah Kabupaten Maros berhasil mengekspor ikan dan rumput laut senilai Rp54 Miliar. Total ekspor ini adalah untuk periode 1 sampai 20 November 2025.

Bupati Maros, Chaidir Syam menjelaskan, nilai ekspor Rp54 miliar tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan yang mengolah produknya di Maros.

“Perusahaan pengekspor ini merupakan perusahaan yang mengelola ikannya di Maros, meski hasilnya berasal dari daerah lain,” katanya.

Chaidir menyebut komoditas unggulan Maros masih didominasi oleh bandeng dan produk turunannya. “Produk unggulan Maros masih ikan bandeng seperti bandeng tanpa tulang, bandeng asap, serta rumput laut dan udang,” tuturnya.

Potensi ekspor dari Maros juga dinilai sangat besar. Mantan Ketua DPRD Maros itu menyebut permintaan datang dari berbagai negara.

“Permintaan datang dari banyak negara, tinggal bagaimana eksportir menjaga mutu dan kualitas,” katanya.

Negara tujuan ekspor meliputi Amerika Serikat, Eropa, Malaysia, Cina, Korea, Singapura, Vietnam, dan Arab Saudi. Untuk jenis ikan, ekspor didominasi tuna dan kakap merah.

Pemerintah daerah juga menyiapkan bimbingan teknis bagi para eksportir agar mampu memenuhi standar global.

“Kami jelaskan kebutuhan negara-negara pengimpor sehingga mutu dan kualitas bisa dipenuhi, termasuk Amerika yang punya standar tinggi,” ujarnya.

Ia menambahkan ekspor bisa dilakukan hingga tiga kali setahun karena ketersediaan bahan baku serta posisi Maros yang strategis dekat pelabuhan dan bandara.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maros Muhisal menegaskan pihaknya terus memastikan mutu produk yang diekspor.

Dinas Perikanan memastikan mutu ikan yang diekspor berkualitas tinggi. Kami juga melihat di mana ikan itu diproses dan memastikan perusahaan memiliki kelayakan proses, sanitasi, dan dokumen lain,” jelasnya.

Ia merinci terdapat 34 Unit Pengolahan Ikan (UPI) ekspor di Maros, masing-masing 20 UPI ikan dan 14 UPI rumput laut. “Saat ini komoditas perikanan dan rumput laut Maros menyumbang 40 sampai 50 persen dari kebutuhan UPI,” katanya.

Dinas Perikanan juga mengawasi proses dan tata niaga ekspor untuk menjaga kualitas produk yang keluar dari Maros. Ke depan, Muhisal menargetkan peningkatan kapasitas ekspor daerah.

“Langkah selanjutnya adalah meningkatkan kapasitas ekspor sehingga bisa bernilai sampai Rp75 miliar,” ujarnya.(egg)

Leave a Reply